Tak sengaja ku membaca bait-bait rindumu di masa lalu
Ku membacanya dengan mengharu biru
Merasakan gelisah dan sakitmu saat itu
Ya, saat itu
Saat kita masih belum bertemu
Lalu…
Pelan-pelan terbersit cemburu
Sekaligus tanya yang meragu
Jika dia atau mereka hadir satu persatu
Akankah cintamu masih utuh untukku
Akankah dia atau mereka membayangimu hingga pergi dariku
Ketika banyak sapa rindu menghampiriku
Aku masih tegar mengingatmu
Mengingat manisnya cintamu
Bahkan ketika masa lalu menyapaku
Dan ingin masuk ruang hatiku
Aku masih terjaga karenamu
Karena kuyakin kamu hanya satu
Anugrah cinta yang kupinta dari Sang Waktu
Tapi, kini ku meragu
Membayangkan tangismu dalam puisi rindu di masa lalu
Menghanyutkan jiwaku
Menerbangkan ragaku
Mungkinkah aku hanya bagian dari kisah kecilmu
Dan mungkin bukan aku cinta sejatimu
Ketika dia atau mereka hadir kembali untukmu
Akankah kamu masih merawat cintamu untukku
Kekasihku
Berjanjilah padaku
Ketika hatimu sudah tak lagi untukku
Ketika engkau mulai mencintai yang lain ataupun ingin kembali pada masa lalumu
Katakan saja padaku
Tak usah takut dengan tangisku
Tak usah takut dengan sakitku
Aku akan tersenyum manis untukmu
Aku akan keluar dari ruang hatimu
Karena bagiku
Inilah akhir dari amanah cintaku
Untuk menjadi bulan dan mataharimu
Untuk menjadi lilin dan lentera hatimu
Untuk selalu setia padamu
Kekasihku
Aku tak punya apa-apa selain cintaku padamu
Aku sadar itu
Karenanya aku tak ingin terluka karena cemburu
Cemburu menyakitkanku
Dan aku memilih pergi darimu
Berjanji ya padaku
Katakan saja ketika hatimu sudah tidak untukku
Aku akan pergi tanpa syarat darimu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar